07 April 2009

Kasus Junkie

Ada Apa Dengan Mawar?



Secara fisik, Mawar (bukan nama sebenarnya) adalah perempuan yang cukup menarik. Bagi yang belum mengenalnya atau baru pertama kali bertemu, Mawar tampak sebagai orang yang pendiam. Tetapi kalau kita sudah mengenalnya lebih dekat, ternyata ia adalah anak yang sangat cerewet dan humoris. “Menyenangkan”, itulah yang dikatakan teman-teman Mawar mengenai pribadi Mawar. Ia mempunyai banyak teman dan karena ia adalah perempuan yang tomboy maka ia lebih banyak berteman dengan lawan jenis.

Beberapa orang yang pernah menggunakan narkoba lebih suka menutup diri dan tidak mau mengakui dirinya pecandu maupun mantan pecandu kepada orang-orang yang tidak mereka kenal baik. Bahkan ada yang hanya mau terbuka terhadap teman sepermainannya. Walaupun mereka ada yang sudah berhenti, namun mereka cenderung mau berbagi pengalamannya hanya dengan orang-orang tertentu, “Ada rasa malu juga sebenarnya dan aku takut orang tuaku tahu hal ini”, kata Mawar jujur.

Mawar termasuk salah satu mantan pengguna narkotika. Dulu, ia adalah pacandu Inex. Diawali dengan kebiasaannya merokok, kemudian minum alcohol, menggunakan Lexo (sejenis obat tidur yang juga digunakan untuk menenangkan pikiran), hingga akhirnya mencandu Inex. Mawar mengaku sudah mulai merokok sejak kelas 1 SMA dan berawal dari coba-coba karena banyak temannya yang sudah terlebih dahulu menjadi perokok. Ia merasakan kenikmatan tersendiri ketika merokok bersama teman-temannya, ”Merasa lebih keren juga, sih”, imbuhnya. Kelas 2 SMA, ia dekat dengan seorang laki-laki yang akhirnya menjadi pacarnya. Sebut saja Surya (bukan nama sebenarnya) yang bukannya membuat Mawar menjadi lebih baik tetapi justru menjerumuskannya lebih jauh lagi. Dari Surya lah Mawar mengenal Lexo dan Inex. Hal yang menjadi alasan utama mengapa Mawar mau mencoba merokok dan akhirnya mencandu adalah alasan keluarga, “Aku stress lihat orangtua-ku ribut setiap hari. Mereka terlalu sibuk sama urusan masing-masing tanpa peduliin perasaan aku sebagai anak”, katanya. Karena merasa tidak dipedulikan, ia pun mencari perhatian dari teman-temannya. Bahkan, Mawar mengaku mau menjadi pacar Surya dengan alasan supaya ia tidak merasa kesepian. Demi menjaga hubungan baiknya dengan teman-teman sepermainan, ia pun mengikuti gaya hidup mereka seperti merokok dan minum alcohol. “Waktu itu uang nggak jadi masalah karena aku berasal dari keluarga yang mampu”, alasannya saat ditanya bagaimana ia mendapatkan semua barang itu. Ia termasuk sering mentraktir temannya dengan membeli beberapa botol alcohol. Menurutnya, itu salah satu cara mempertahankan hubungan dengan teman-teman. Sejak berpacaran dengan Surya, tentunya Mawar semakin memiliki banyak teman dan dari situlah ia mengenal Lexo dan Inex sedangkan Surya sudah terlebih dahulu menggunakan barang tersebut. Mawar mencoba Lexo karena waktu itu teman-temannya mengatakan bahwa Lexo bisa membuat pikiran kita jadi lebih tenang dan bisa tidur. Tentu saja Mawar tertarik untuk mencobanya karena ia seringkali merasa tidak bisa tidur. Setelah tergantung pada Lexo, teman-temannya membujuknya untuk mencoba Inex dan karena penasaran, Inex pun dicobanya. Sekali, dua kali mencoba… ia pun menjadi ketagihan. “Aku merasa fly kalau udah telan Inex tetapi kadang aku juga jadi gampang marah kalau ada hal yang menyinggung perasaan walau mungkin hal itu tidak sungguh-sungguh”, akunya. Selain itu, ia mengaku menjadi mudah curiga terhadap orang lain.

Beberapa teman masa kecilnya yang tidak terjerumus sudah berkali-kali menasehati Mawar tetapi tak pernah di dengarnya bahkan terkadang Mawar marah kepada mereka dan selalu mengatakan “Kamu nggak tahu gimana keadaanku dan perasaanku jadi nggak usah ikut campur”.
Menginjak bangku kuliah, pergaulannya semakin tak jelas. Hampir setiap dua hari sekali ia pergi ke diskotik. Sejak kuliah pula hubungannya dengan Surya menjadi semakin tak harmonis dan akhirnya putus. Mawar mengaku tak merasa sedih saat ia putus dengan Surya, bahkan katanya “Nggak ada efek apa-apa aku putus sama dia. Aku kan punya banyak teman”. Orangtuanya hingga saat itu tak pernah mengetahui bagaimana pergaulannya karena ya, seperti yang dikatakan Mawar, mereka terlalu sibuk terhadap urusan mereka masing-masing. Walaupun begitu, Mawar tetap saja takut kalau orangtuanya mengetahui bagaimana ia sekarang. “Aku nggak pernah mau pulang dalam keadaan mabuk, bisa dimarahin dan dipukulin sama papa”, akunya.

Akhir semester 1, Mawar berkenalan dengan Roy (bukan nama sebenarnya). Roy bukan perokok, pemabuk, ataupun pecandu. Ia anak baik-baik dan tidak pernah macam-macam. Kedekatannya dengan Roy bukan disengaja tetapi karena mereka tergabung dalam sebuah band yang dibentuk oleh teman-temannya. “Aku ditawarin jadi vokalis band punya teman dan dari situ aku kenal Roy”, katanya. Setelah mengenal Roy, ada sedikit rasa kagum dalam benak Mawar karena walaupun Roy mempunyai banyak teman yang pecandu tetapi ia berbeda dari yang lainnya. Roy tak pernah mengikuti gaya hidup teman-temannya yang tak jelas dan urakan. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba Mawar mendapatkan kabar bahwa salah satu temannya meninggal dunia karena over dosis. Keluarga anak tersebut sangat shock dan terpukul. Tiba-tiba Mawar merasa takut kalau hal itu terjadi padanya. Roy, yang tidak terlalu dekat dengan teman Mawar tersebut, tiba-tiba menangis. Akhirnya Roy pun bercerita mengenai pengalaman pahit yang di alami oleh keluarganya. Dua tahun lalu, adik Roy meninggal dunia karena over dosis. Sejak saat itu, ibunya menjadi sering sakit-sakitan. Nama baik keluarganya pun menjadi hancur. Bukan hanya itu saja, karena shock, ayah Roy meninggal karena penyakit jantung yang sudah lama diidapnya. Sejak itulah dia bertekad untuk memperbaiki hidup dan mambahagiakan ibunya.

Kejadian yang menimpa teman Mawar dan adik Roy membuat Mawar menjadi sadar kalau ia sudah salah jalan. Apa yang dilakukannya selama ini hanya memberikan ketenangan sesaat. Walaupun orangtua Mawar kurang memperhatikannya, tetapi dalam hati Mawar amat menyayanginya. “Aku nggak mau nasibku sama seperti mereka. Kalaupun suatu saat aku meninggal, aku nggak mau dengan cara seperti itu”. Perlahan lahan, Mawar mulai meninggalkan dunia gelap tersebut. Mawar mengakui, rasanya sangat sulit saat kita mau menjadi lebih baik lagi, “Banyak banget godaannya tapi keinginan dalam diri aku jauh lebih besar”, imbuhnya. Mawar mulai menyibukkan dirinya dalam kegiatan-kegiatan yang positif. Ia bahkan mulai aktif mengikuti kegiatan Gereja. Mawar ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Satu hal yang paling Mawar ingat dari perkataan Roy adalah “Tuhan adalah tempat pelarian terbaik” dan Mawar membenarkan hal tersebut. Ia sadar kalau ia sudah salah jalan dan ia ingin memperbaikinya. Teman masa kecilnya sejak dulu tidak pernah berhenti mendukung dan menasehati Mawar. “Itu adalah anugerah terbesar dalam hidup aku, punya teman yang begitu baik”, katanya.

Terkadang Mawar merasa terpukul saat melihat orangtuanya bertengkar kembali. Ia merindukan keluarga yang harmonis dan orangtua yang memperhatikannya. Sempat terpikir untuk kembali kedunia yang dulu agar ia tidak terbebani oleh keadaan keluarganya tetapi untung saja, selalu ada teman-teman yang menasehatinya. Mawar mengatakan kalau teman-temannya selalu mengingatkan kalau masalah ada untuk dihadapi, bukan untuk dihindari.
Teman-teman sepermainannya yang dulu masih terus berkomunikasi dengan Mawar, bahkan mereka terkadang berkumpul bersama. Tidak ada yang berubah dari pertemanan mereka, hanya saja perbedaannya saat ini Mawar sudah tidak mengkonsumsi alcohol, Lexo dan Inex. “Jujur saja, kalau rokok terkadang aku masih suka pakai tapi ya sudah nggak sebanyak dulu. Aku terus mencoba untuk mengurangi sampai nantinya aku bisa berhenti”, akunya. Bagi Mawar, yang paling berat untuk ditinggalkan adalah rokok. Tapi ia bertekad untuk berhenti, “Cuma butuh proses yang lebih lama saja koq”.

Godaan pasti selalu ada. Beberapa teman masih ada yang menawarinya Lexo dan Inex tapi selalu ditolaknya, katanya “Masih ada koq yang nawarin gituan tapi aku tolak. Ada yang mencibir tapi ya biarlah, aku nggak peduli. Yang penting aku mau berubah dan jadi lebih baik lagi”. Mawar benar-benar mempunyai keinginan untuk berubah. Ia tidak mau nasibnya sama seperti orang lain yang meninggal karena over dosis ataupun alasan lain yang bisa merusak nama keluarganya. “Selama ini, orang-orang berpandangan positif tentang keluargaku. Walau orangtua sering bertengkar, tapi tak banyak yang mengetahui hal tersebut”. Dibalik sifatnya yang pemberontak, sebenarnya Mawar adalah perempuan yang baik dan penuh kasih sayang. Hanya saja, ia memang kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

Walaupun baru beberapa bulan bertobat, tapi ia merasakan banyak hal positif yang ia dapat. Sekarang ia mengaku lebih sabar dan lebih bersemangat. “Keadaan keluargaku memang belum berubah tapi aku yakin, suatu saat pasti akan berubah menjadi lebih baik lagi. semuanya hanya butuh waktu dan proses”, katanya antusias. Tak banyak yang mampu bangkit dari keterpurukan seperti Mawar. Bersyukurlah Mawar karena ia merupakan salah satu orang yang keluar dari hal-hal yang menjerumuskan. “Aku nggak mau terjerumus lebih dalam. Aku juga nggak mau nantinya semakin mengenal narkotika dan terkena HIV/AIDS. Aku nggak mau sia-siakan hidup aku”. Menurut Mawar, semua orang berkesempatan untuk hidup lebih baik lagi. Semua dikembalikan kedalam diri kita masing-masing, apakah kita mau menjadi lebih baik lagi atau tidak.

Dengan tujuan hidup yang baru, Mawar bertekad untuk lebih serius dalam kuliahnya. Sebelumnya, nilai Mawar banyak yang kurang tapi ia ingin memperbaikinya. Ia ingin lebih melakukan hal-hal yang positif. Saat ditanya bagaimana hubungannya sekarang dengan Roy, sambil tertawa ia menjawab “Ya saat ini masih berteman baik tapi doakan saja, ya”.

KESIMPULAN



Berdasarkan pada hasil wawancara kami dengan nara sumber, yaitu para mantan pengguna narkotika atau yang dikenal dengan istilah Junkies, maka kami memperoleh beberapa kesimpulan.

Pada umumnya, para pengguna narkotika adalah anak muda yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan narkotika adalah:

Faktor Keluarga
Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orangtua seringkali membuat anak mereka lupa diri. Sang anak cenderung mencari perhatian dari orang lain dan tak jarang terjerumus dengan dunia yang merugikan diri mereka sendiri. Kurangnya komunikasi orangtua dengan anak mengakibatkan orangtua tidak mengetahui apa yang sedang dialami oleh anaknya.

Faktor Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi pergaulan seseorang. Dimana seseorang bergaul atau bersosialisasi maka ia akan cenderung untuk mengikuti tata cara yang ada di lingkungannya agar dirinya diterima. Anak muda sangat mudah terpengaruh oleh bujukan teman-teman pergaulannya. Hal ini disebabkan karena rendahnya atau kurangnya prinsip hidup mereka bahkan ada yang tidak mempunyai prinsip sama sekali dalam hidupnya.

Faktor Individu
Yang dimaksud dengan faktor individu adalah faktor dari dalam dirinya sendiri. Adanya masalah dan tekanan hidup membuat seseorang merasa frustasi atau putus asa dan akhirnya mencari cara yang melenceng untuk menghilangkan rasa frustasi itu.

Penyalahgunaan narkotika pada umunya diawali karena rasa ingin tahu atau sekedar coba-coba. Adanya perngaruh atau bujukan dari orang lain juga membuat seseorang merasa tergoda dan akhirnya mencoba. Umumnya, para pengguna nakrotika menggunakan barang tersebut pada saat berkumpul dengan teman-temannya. Disaat orang tersebut sedang sendiri dan teringat akan masalahnya, ia juga akan menggunakan barang tersebut sebagai pelarian dan lama kelamaan menjadi ketagihan. Setelah mengkonsumsi narkotika, awalnya mereka akan merasa fly dan bahagia namun pada tahap selanjutnya mereka akan merasa kondisi kesehatan mereka terganggu. Secara emosional, mereka cenderung menjadi permarah, mudah tersinggung, mudah curiga, lebih memberontak, dan lain sebagainya.

Sangat disayangkan karena banyak anak muda yang terjerat dengan narkotika. Tidak banyak dari mereka yang bertobat dan mau kembali kepada jalan yang benar. Ada beberapa hal yang menjadi alasan mereka untuk berhenti mengkonsumsi narkotika:

Kesadaran pribadi yang timbul dari lubuk hati masing-masing.

Nasihat dan dukungan dari orang-orang sekitar.

Pengalaman pahit yang menimpa dirinya maupun oranglain.

Rasa jera akibat perbuatan yang mereka lakukan.

Sebagai generasi penerus bangsa, janganlah kita mau terbujuk untuk menggunakan barang haram tersebut karena hal tersebut justru merugikan diri kita sendiri. Berpeganglah teguh pada prinsip hidup kita dan pada iman yang kita miliki. Mendekatkan diri pada yang kuasa adalah yang terbaik.

Demikianlah kesimpulan yang kami peroleh dari hasil wawancara kami dengan nara sumber. Semoga dapat bermanfaat bagi semuanya. Say no to drugs!

Konsep Diri

Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Aku berasal dari keturunan Tioghoa dan dari wajahku pun tampak terlihat kalau aku adalah keturunan Tioghoa. Dengan mata sipit dan hidung pesek, di tambah dengan rambut keriting-ku waktu masih kecil, banyak orang yang dengan mudah bisa mengenaliku. Aku tinggal di sebuah kota kecil di kabupaten Brebes, tepatnya di Bumiayu.

Seiring berjalannya waktu, aku pun perlahan beranjak menjadi gadis kecil yang sedang belajar untuk mengenali segala sesuatu yang ada di sekelilingku. Aku hidup di tengah keluarga bahagia sebagai anak bungsu dan selalu mendapatkan perhatian. Tetapi semuanya berubah semenjak mamaku menderita penyakit Leukimia. Selama dua tahun papaku sibuk menemani mamaku berobat hingga ke luar negeri sedangkan kedua kakakku kuliah di Jakarta. Aku sering dititipkan pada saudara yang ada didekat rumah. Mungkin karena masih kecil, aku tidak terlalu mengerti dan memikirkan semuanya. Aku masih menjadi gadis kecil yang periang. Namun, mungkin karena sering ditinggal pergi, aku justru semakin mandiri. Tepat tanggal 16 Desember 1997, waktu aku masih kelas 4SD, mamaku meninggal dunia. Sejak saat itu aku hanya tinggal berdua dengan papaku. Banyak orang yang merasa kasihan, tapi ya itu adalah hidup yang sudah digariskan Tuhan, jadi harus dijalani. Aku terkadang merasa kesepian, merasa iri kalau melihat temanku yang masih mempunyai mama. Tapi, karena dari kecil aku sudah terbiasa mandiri dan sendiri, aku tidak menjadi gadis yang hanya bisa berdiam diri dan menangis. Selain itu, untungnya teman-temanku tidak ada yang menghina, aku justru mempunyai teman-teman yang sangat baik.

Aku tinggal bersama papaku sampai aku SMP. Masa-masa SMP aku jalani dengan baik, bahkan aku termasuk berprestasi di sekolah. Aku aktif di beberapa kegiatan sekolah dan gereja sehingga temanku pun bertambah banyak. Saat aku kelas 3SMP, aku mulai sibuk mencari SMA yang bagus dan bermutu. Awalnya aku berencana mendaftar di sekolah negeri di Purwokerto, tak terlalu jauh dari rumah tapi karena waktu itu pendaftaran belum dibuka maka aku mencoba mendaftar di sekolah lain di Semarang dan Muntilan. Saat aku masih mengikuti test di Muntilan, aku diberitahu bahwa aku diterima di salah satu sekolah di Semarang tersebut tapi karena aku tidak mempunyai saudara di Semarang dan papaku khawatir kalau aku jauh dari pengawasan maka aku tidak mengambil kesempatan tersebut. Karena kurang sedikit nilai saat test di Muntilan, aku akhirnya mencoba mencari sekolah lain. Aku tidak jadi mendaftar sekolah di Purwokerto karena pertimbangan beberapa hal. Akhirnya aku pun mencoba mendaftar di salah satu sekolah berasrama di daerah Jambu, dekat Ambarawa, Kabupaten Semarang. Seharusnya aku mengikuti test masuk terlebih dahulu tapi karena rekomendasi dari sekolah di Muntilan yang terkenal sangat bermutu dan juga mempunyai hubungan dengan sekolah berasrama tempatku mendaftar, akhirnya aku pun boleh masuk tanpa test.

Aku akhirnya bersekolah ditempat yang sangat asing bagiku dan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Awalnya ada rasa takut tapi ya aku cuma bisa pasrah karena tak ada waktu lagi untuk cari sekolah lain. Tapi entah kenapa, saat aku sudah memberesi barang-barangku di asrama dan bersiap-siap mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS), aku sama sekali tidak merasakan takut lagi. Aku seperti mati rasa. Aku menjalani kehidupanku yang baru di tempat yang baru dan di lingkungan yang baru.

Aku berkenalan dengan teman-teman baru dan beberapa diantara mereka sering menangis kalau ingat pada keluarga. Aku sendiri justru tak pernah menangis saat masih awal di sekolah asrama tersebut. Memang berat karena selama sebulan semua murid baru tidak boleh dihubungi olah keluarga tapi aku menjalaninya dengan enjoy. Apalagi saat MOS, sepertinya tak ada waktu untuk menangis karena kegiatannya sangat padat. Setahun pertama bersama teman-teman adalah masih masa-masa saling mengenal. Sedikit demi sedikit kami saling mengetahui karakter masing-masing dan dari situlah kami belajar menghadapi karakter orang yang berbeda-beda. Terkadang terjadi perselisihan tapi semuanya bisa terselesaikan. Di asrama tersebut, aku belajar untuk disiplin, dan mandiri. Semua urusan pribadi seperti mencuci baju dan menyeterika harus dikerjakan sendiri. Kalau untuk bersih-bersih ruangan, aku melakukannya bersama teman-teman. Kegiatan tersebut kami lakukan bersama-sama sehingga terasa menyenangkan. Dari situlah muncul rasa kebersamaan dan persaudaraan. Seringkali asrama dan sekolah mengadakan berbagai kegiatan seperti pentas seni, perlombaan, dan sebagainya dan melalui itu semua aku dan teman-teman menjadi semakin kompak. Selain itu, walau sekolah kami bukan terletak di tengah keramaian kota, tapi semua fasilitasnya sangat mendukung dan bermutu. Justru karena bukan ditengah keramaian kota, kami belajar untuk hidup sederhana dan tidak individual.

Semakin lama, aku dan teman-teman semakin akrab dan semakin saling mengerti. Banyak konflik juga yang terjadi diantara kami tapi karena kami tinggal dalam satu atap selama 3 tahun maka tidak nyaman rasanya kalau tinggal dalan pertikaian sehingga konflikpun akhirnya terselesaikan juga.
Setelah tiga tahun bersama, mau tak mau kami harus berpisah karena harus melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Kami mengadakan perpisahan dan rasanya sangat berat ketika harus berpisah karena kami semua sudah bersama-sama selama 3 tahun dan melakukan segala sesuatu bersama. Aku merasa sangat kehilangan tapi yang terutama, walau kami terpisah jarak, kami tidak akan pernah saling melupakan.

Banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan selama hidupku, terutama selama aku SMA. Aku banyak belajar dari semua yang aku alami. Berawal dari masa kecilku yang ternyata harus besar tanpa mama, aku belajar untuk mandiri dan tegar. Aku memang anak bungsu dan sering dimanja tapi karena semua yang terjadi dan didikan keluarga yang cukup keras, aku tidaklah menjadi anak yang semuanya harus “mama-papa”. Kemudian aku hidup dilingkungan asrama selama 3 tahun… aku belajar untuk menerima orang lain, mengerti orang lain dan merasakan kebersamaan. Dari asrama itu pula aku menjadi semakin mandiri dan disiplin. Asrama banyak mengubah hidupku dan keluargaku juga mengakuinya bahwa sejak di asrama, aku menjadi semakin mandiri dan dewasa. Tapi, terkadang aku merasa kalau temanku jauh lebih mengenalku daripada keluarga karena aku hanya dekat dengan papaku hingga SMP dan itupun terpotong waktu untuk pergi menemani mama berobat. Apalagi aku cenderung tertutup terhadap keluarga, aku lebih mau terbuka terhadap teman dekatku. Teman-teman mengenalku sebagai gadis yang periang, heboh, supel dan ramah. Tapi mereka semua juga menilai kalau aku adalah gadis yang cuek, cerewet, judes dan berani (nyolot).

Aku memang type orang yang cuek. Bukan karena aku tidak mau peduli terhadap orang lain atau diri sendiri. Orang yang tidak mengenalku banyak yang beranggapan kalau aku tidak mau tau urusan orang lain tapi bagi aku, aku tau urusan orang lain atau tidak dan aku peduli atau tidak terhadap urusan orang lain, semua itu adalah masalahku dan urusanku. Orang lain tidak perlu tahu karena semua itu tidak perlu disebarluaskan. Cukup aku saja yang tau.
Aku juga type orang yang keras kepala. Bahkan mungkin cenderung egois.
Salah satu yang membuatku punya banyak teman adalah karena aku mudah bergaul. Aku sering melakukan hal-hal ‘gila’ yang bisa mebuat temanku tertawa. Aku merasa senang kalau melihat orang lain tertawa. Selain itu, aku cerewet hingga aku akhirnya punya banyak teman dan bahkan mungkin mudah dikenali melalui kecerewetanku… hahaha…

Ada yang bilang kalau aku ini judes…. Aku mengakui, tapi aku juga bukan orang yang lemah-lembut. Walau judes, yang penting aku tidak pernah berbuat jahat.
Orang-orang yang ada disekelilingku pasti punya pendapat yang berbeda tentang aku. Terserah orang mau menilaiku bagaimana karena penilaian tiap orang tidak selalu sama. Bagi aku, cukup 1 orang yang mengetahui bagaimana aku sebenarnya daripada aku harus berpura-pura dalam bersikap supaya menarik perhatian orang lain. Kebaikan tidak harus dipertontonkan kepada semua orang. Saat aku berbuat baik, tanpa orang lain ketahui pun, hal itu sudah membuatku hatiku senang karena yang penting aku sudah tahu kalau aku berbuat sesuatu untuk orang lain.

Saat ini, aku sudah berumur 18 tahun dan tak lama lagi akan menginjak 19 tahun. Selama 18 tahun lebih aku hidup dengan berbagai hal-hal yang baru. Kini aku sudah beranjak dewasa dan aku banyak mengambil hikmah dari semua yang terjadi.
Aku sudah semakin mengetahui bagaimana aku dan seperti apa aku. Aku punya banyak kekurangan dan juga kelebihan. Kekurangan aku adalah… aku keras kepala, sensitive, judes dan cuek. Sedangkan kelebihan aku adalah…. aku supel, mudah bersosialisasi, ramah dan periang. Hidup di asrama membuatku semakin mandiri, disiplin, dan aku banyak belajar menghadapi orang lain dengan berbagai karakter. Aku merasakan kebersamaan sehingga aku lebih care/peduli terhadap teman. Sifat supel aku mendukung pergaulan sehingga aku punya banyak teman. Aku bersyukur atas semua yang Tuhan berikan dalam hidup aku. Dalam hidup aku, banyak masalah yang bisa membuatku jatuh tapi aku tidak pernah mau dijatuhkan. Pengalaman hidupku menjadikan aku sebagai orang yang tegar dan kuat.

Saat ini, aku masih menuntut ilmu di LSPR. Aku hidup jauh dari papaku dan di Jakarta aku tinggal dengan salah satu kakakku dan kakak ipar. Tidak mudah hidup di Kota besar seperti Jakarta karena pergaulan disini banyak yang melenceng. Aku tidak boleh terperngaruh oleh hal-hal yang tidak baik, aku akan tetap menjadi diriku sendiri dan selalu berjalan di jalan yang benar. Aku ingin jadi orang yang sukses, aku ingin membuat semua orang bangga, terutama keluargaku. Bagaimanapun, aku punya keluarga yang berperan dalam hidup aku, terutama papaku. Aku tidak ingin mengecewakan papaku yang sudah membiayaiku sejak kecil. Aku juga ingin tunjukkan kepada almh. Mama kalau aku bisa sukses dalam karir dan hidup.

Hidup memang tak pernah lepas dari masalah, perubahan, dan godaan. Tapi hidup juga tak boleh lepas dari perjuangan. Semua yang terjadi baik yang menyenangkan maupun tidak, semua itu membuatku banyak belajar dan semua itu juga telah membentuk konsep diri dalam hidupku.

Tipe Lembaga Kemasyarakatan


Berdasarkan Perkembangannya

Crescive Institutions (Lembaga paling primer) adalah lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Contoh: Lembaga perkawinan, Lembaga agama

Enacted Institutions adalah lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
Contoh: Lembaga utang piutang, Lembaga pendidikan

Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
Basic Institutions adalah lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dam mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: Keluarga, Sekolah, Negara

Subsidiary institutions adalah lembaga yang dianggap kurang penting.
Contoh: Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi


Berdasarkan Penerimaan Masyarakat

Approved/Social Sanctioned Institutions adalah lembaga yang dterima masyarakat.
Contoh: Sekolah, Perusahaan Dagang

Unsanctioned Institutions adalah lembaga yang ditolak oleh masyarakat, walau kadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya.
Contoh: Kelompok penjahat, kelompok pemeras, kelompok pencoleng.


Berdasarkan Penyebarannya

General Institutions adalah lembaga yang dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia.
Contoh: Lembaga agama

Restricted Institutions adalah lembaga yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu.
Contoh: Agama Islam, Katolik, Buddha

Berdasarkan Fungsinya

Operative Institutions adalah lembaga yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
Contoh: Lembaga Industrialisasi

Regulative Institutions adalah lembaga yang berfungsi untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
Contoh: Lembaga Hukum seperti lembaga kejaksaan dan pengadilan

Assignment: My Future Plan

As a student, I wish I can do the best for my future. I have plans to achieve my goals. One of my plans is I want to get good mark and always keep my GPA min 3, 00. I must to study hard and never give up. I know that in this semester more difficult than last semester but I believe that I can do it and always try to give all my potencies. My second plan is I want to practice my English more and able to speak fluently. I have plan to following English course nearer my home. To gain my talent more, I want to follow many club in my campus such as Radio and News because through both club, I can get more experience and also more knowledge.
For long term, I wish I can be graduated and give the best for everybody around me. To achieve all my goal, I must to study hard and work hard. Never give up and always try to give the best. I believe that the champion never give up.


My planning in my personal life…
I want to be more patient, more mature, and more professional. I want to be better. Now, beside school at LSPR, sometimes I work as Wedding Organizer at weekend. I want to gain my ability more to organizing and always give the best that I can do. After graduated, I wish I can get job immediately because I will be happy when I can get a lot of money through my work. With my salary, I wish I can give something for my Dad because I love my Dad so much. And also, with my salary I wish I can be rich man and have my own car and my own house by my self. I hope I can have family too. I always pray and believe that someday God will give me a nice person to be my husband in the right time. I believe that God will give the best for me.
I want to create my life better, success in my job and my family. I know I can’t be the perfect person but I can try to give the best for everybody around me.
I will keep smiling because with smiling I can feel better.

Analisa Kasus Berdasarkan Perspektif Emile Durkhein dan Max Weber

Pandangan Emile Durkhein

Kasus: Seorang ibu yang bunuh diri bersama anaknya dengan cara melompat dari gedung apartemen.
Penyebab kasus ini adalah karena ibu tersebut sudah putus asa dalam menanggung beban hidup. Ibu tersebut adalah seorang janda dan hidup dengan seorang anaknya. Masalah ekonomi menjadi masalah yang paling utama. Karena terlilit banyak hutang, maka ibu seorang anak tersebut merasa putus asa dan akhirnya ia memilih cara untuk bunuh diri dengan mengajak serta anaknya. Dari atas gedung apartemen, ibu tersebut meminta anaknya untuk melompat terlebih dahulu. Setelah anak tersebut melompat kebawah, barulah ibu tersebut ikut melompat kebawah.
Dampak dari kasus ini adalah sang anak yang tidak bersalah dan seharusnya masih mempunyai jalan hidup yang panjang harus ikut mengakhiri hidup bersama ibunya padahal tiap anak punya hak untuk melanjutkan hidup. Kasus seperti ini juga dapat membuat seorang anak tidak lagi merasakan kenyamanan di tengah keluarga.
Solusi dari kasus seperti ini adalah diperlukannya penyuluhan psikologi bagi orang-orang yang bermasalah dan adanya peningkatan perlindungan terhadap hak asasi anak. Masalah seperti ini juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

Pandangan Max Weber

Kasus: Perselingkuhan yang dilakukan oleh Maria Eva (ME) dengan Yahya Zaini (YZ).
Penyebab kasus ini adalah karena ME yang mempunyai hubungan dekat dengan YZ dan mereka melakukan skandal yang sangat memalukan. ME awalnya adalah penyanyi dangdut biasa yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat. Saat ME mempunyai kedekatan khusus dengan YZ, ME tentunya sudah mengetahui bahwa YZ adalah orang yang cukup berpengaruh dalam pemerintahan. Dengan adanya skandal yang dilakukan oleh ME dan YZ, maka ME dapat memperoleh sorotan/perhatian dari media dan masyarakat umum sehingga masyarakat yang tadinya tidak terlalu mengenal atau bahkan sama sekali tidak mengenal ME, kini melalui skandal yang dilakukannya maka masyarakat menjadi mengenal ME yang notabene adalah penyanyi dangdut.
Dampak dari kasus ini adalah kini masyarakat menjadi tahu bagaimana kualitas dan mentalitas dari para anggota pemerintahan yang ternyata sangat menyimpang dari norma yang ada. Sedangkan ME kini justru semakin dikenal masyarakat dan mendapatkan banyak tawaran manggung. Selain itu, hal ini juga tentunya merusak keharmonisan keluarga YZ dan menimbulkan dampak psikologis yang tidak baik bagi anak-anaknya.
Solusi dari kasus seperti ini adalah sebaiknya pemerintah dan para pemimpin lebih berhati-hati dalam bersikap karena apabila mereka memberikan image yang buruk dimata masyarakat, maka mereka akan semakin kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

Tugas Religious Instruction Catholic

Dampak Kekristenan dalam Ilmu Pengetahuan

Pandangan yang berkembang saat ini, dan tampaknya diterima begitu saja oleh masyarakat luas, adalah bahwa ajaran Alkitab itu tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan. Catatan Alkitab dianggap kadaluwarsa bila dibandingkan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Benarkah demikian?

Dalam sejarah, simultan dengan Reformasi, berlangsung pula apa yang dikenal sebagai Revolusi Ilmiah, yang menandakan bangkitnya ilmu pengetahuan modern. Pelopornya adalah Kopernikus (1475-1543), astronom Polandia, dan Vesalius (1514-1564) dari Italia. Bukan berarti pada zaman sebelumnya ilmu pengetahuan belum berkembang. Bangsa Yunani, Arab dan China memiliki pengetahuan yang mendalam akan dunia ini. Namun, bangsa China hanya mengembangkan sedikit teori ilmiah umum, sedangkan bangsa Arab dan Eropa sejauh itu menganggap ilmu pengetahuan hanya sebagai salah satu aspek dari filsafat, dengan tradisi para filsuf, khususnya Aristoteles, sebagai pijakannya. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan zaman pertengahan lebih dilandasi oleh otoritas atau ketokohan seorang filsuf daripada digali melalui observasi (metode ilmiah). Ilmu pengetahuan saat itu lebih banyak dikembangkan melalui logika daripada melalui eksperimen.

Bangkitnya ilmu pengetahuan modern tidak bertentangan dengan ajaran Alkitab, namun justru menemukan landasan yang kokoh dalam ajaran Alkitab. Kalaupun Gereja Katholik Roma menyerang ajaran Kopernikus, dan kemudian Galileo (1564-1642), penyebabnya bukan karena ajaran mereka berlawanan dengan kandungan Alkitab. Otoritas gereja menganggapnya demikian, namun hal itu terjadi karena unsur-unsur falsafah Aristoteles telah menjadi bagian dari ortodoksi gereja, dan pendapat Galileo bertentangan dengan pandangan mereka. Galileo bahkan menegaskan keserasian antara ajaran Kopernikus dan ajaran Alkitab, dan hal inilah antara lain yang membuatnya diadili.

Baik Alfred North Whitehead (1861-1947) maupun J. Robert Openheimer (1904-1967), keduanya bukan orang Kristen, menegaskan bahwa ilmu pengetahuan modern lahir berkat pandangan dunia Kristen. Whitehead menyatakan bahwa Kekristenan adalah ibu dari ilmu pengetahuan karena ajarannya akan "rasionalitas Allah". Karena ilmuwan mula-mula percaya bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah yang bernalar, mereka tidak terkejut sewaktu mendapati bahwa orang dapat menemukan sesuatu yang benar dari alam semesta ini berdasarkan penalaran. Adanya keteraturan dan hukum-hukum alam juga memungkinkan terjadinya berbagai penemuan dan pengembangan teknologi. Pandangan dunia Kristen, dengan demikian, telah memberikan ruang bagi "keyakinan akan kemungkinan perkembangan ilmu pengetahuan".

Berikut ini segelintir contoh ilmuwan yang melandasi keilmuan mereka dengan keimanan. Isaac Newton, penemu hukum gravitasi dan perumus tiga hukum gerakan yang mendasari ilmu dinamika, mengungkapkan kepercayaannya kepada kesahihan Alkitab dengan mengatakan, "Kami memandang Kitab Suci Allah sebagai filsafat yang paling agung. Saya menemukan tanda keotentikan yang lebih banyak di dalam Alkitab daripada di dalam catatan sejarah dunia manapun."

Francis Bacon, Lord Chancellor dari Inggris, menyatakan, "Ada dua buku yang disodorkan kepada kita untuk dipelajari, untuk mencegah kita jatuh dalam kesalahan; yang pertama adalah Alkitab, yang mengungkapkan kehendak Allah; dan yang kedua adalah Alam Ciptaan, yang menunjukkan kuasa-Nya."

Michael Faraday, salah satu ahli fisika terbesar sepanjang waktu dan penemu genarator, menyatakan, "Alkitab, dan hanya Alkitab, tanpa penambahan dan pengurangan apapun oleh manusia, adalah satu-satunya tuntunan yang memadai bagi setiap pribadi, sepanjang waktu dan dalam setiap keadaan.... Iman kepada ketuhanan dan pekerjaan Kristus adalah pemberian Allah, dan bukti dari iman ini adalah ketaatan kepada perintah Kristus."

John Herschel, ahli astronomi terkenal yang menemukan 500 nebula (kelompok bintang) baru dan mendaftar bintang-bintang dan nebula baik dari belahan bumi utara maupun selatan, mengatakan, "Semua penemuan manusia kelihatannya dibuat hanya untuk semakin meneguhkan kebenaran yang datang dari tempat tinggi dan tercantum dalam Kitab Suci."

Samuel F.B. Morse, penemu telegram dan seniman terkenal, mengungkapkan imannya yang semakin bertumbuh terhadap keutuhan Alkitab dengan mengakui: "Semakin dekat saya dengan akhir ziarah saya, semakin jelas bukti bahwa Alkitab bersumber dari Tuhan, kemuliaan dan keagungan pertolongan Allah bagi manusia yang telah jatuh semakin berharga, dan masa depan diterangi dengan harapan dan sukacita."

Seni Rupa Kristiani

Pada abad pertengahan kita mengenal gereja sebagai pusat dari pengembangan dan pembinaan kesenian. Terutama dalam musik, arsitektur dan seni rupa. Banyak seniman besar yang lahir dalam abad itu melalui karya-karya besar yang diciptakan untuk gereja. Secara estetik, karya-karya tersebut mempunyai nilai yang tinggi tetapi sekaligus mengungkapkan penghayatan keagamaan yang dalam yang dapat diapresiasikan oleh umatnya. Sehingga penghayatan umat gereja tidak hanya pada segi tematik keagamaan, tetapi juga penampilan seni yang berkualitas tinggi.

Tema-tema keagamaan ini mulai ditinggalkan oleh para seniman, ketika peran gereja sudah digantikan oleh birokrasi pemerintahan negara (tema kepahlawanan dan kekuasaan). Kecenderungan baru kemudia muncul dengan tumbuhnya kesadaran tentang kemanusiaan dan lebihjauh lagi tema-tema kerakyatan dan kehidupan keseharian. Disamping itu para seniman mulai meyakini bahwa dalam upaya untuk lebih mengembangkan prinsip-prinsip kesenian, karya seni sebaiknya bersifat independen dan tidak terikat pada sesuatu keharusan tematik.

Pada saat itu muncul gagasan-gagasan yang membebaskan seni dari segala ikatan yang membatasi indepedensi seorang seniman. Seniman merupakan awal dan akhir dari penciptaan sebuah karya seni. Sebagai individu yang merdeka, seniman mempunyai segala hak untuk mengungkapkan segala gerak batin dan sensibilitasnya sebagai hasil dari interaksinya dengan kehidupan. Inilah yang sedang terjadi pada abad kita dewasa ini.

Dilihat dari kehidupan seni saat ini kiranya agak rumit untuk mengaitkan tema-apa pun-dengan kualitas sebuah karya seni. Sebab suatu karya baru memenuhi suatu harapan bila tampak adanya indepedensi, kedalaman penghayatan dan kematangan penggarapan. Kedalaman penghayatan merupakan jiwa dari karya seni, sedangkan indepedensi merupakan kekuatannya, dan tingkat kematangan penggarapan merupakan kemampuan untuk berungkap. Tanpa ketiga kemampuan tersebut, sebuah karya seni bisa jadi hanya merupakan permainan untuk mengeksploitasi tema melalui kepintaran teknis yang sama sekali tidak menyentuh sukmanya.

Karenanya kita perlu banyak mempertimbangkan dan mengkaji secara mendalam tentang apa yang disebut dengan ”Seni Kristiani”. Apakah itu suatu kelompok seni yang bertema Kristiani ataukah karya seni yang mempunyai peran dalam ibadah Kristiani, atau seni yang berkualitas tinggi dengan penghayatan religius atau sembarang seni yang dibuat oleh orang-orang beragama Kristen?

Jawaban dari keempat pertanyaan itu bisa memberikan kemungkinan kejelasan dari istilah Seni Kristiani. Meskipun demikian kita juga perlu mengaitkannya dengan realita interelasi antara kesenian dengan keagamaan. Bagaimana sebenarnya peran timbal-balik dewasa ini antara gereja dan kesenian? Apakah keduanya saling memberikan nilai lebih, apakah keduanya saling menghargai ataukah keduanya saling mengucilkan peran masing-masing.

Ada keyakinan bahwa kehidupan beragama adalah kehidupan antar manusia dengan Maha Pencipta-Nya. Bahwa interelasi antar manusia dengan Tuhan merupakan keterkaitan yang sangat pribadi. Dalam hal ini kehidupan beragama sangat beriring dengan kehidupan kesenian yang dalam proses penciptaannya juga bersifat sangat pribadi.

Di lain pihak, agama dan ritual keagamaan merupakan kegiatan yang menyangkut orang banyak-umat Kristen. Dan ini juga seiring dengan ungkapan karya seni yang ditujukan sebagai komunikasi antar seniman dengan masyarakatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan seni Kristiani adalah sebuah karya seni yang memiliki kualitas kesenian yang tinggi-tentunya dengan saksi reputasi dalam dunia kesenian yang memiliki penghayatan jiwa Kristen yang mendalam, dan yang memiliki peran dalam ibadah Kristen.

Photography - Fill Light with White Reflector (after)


Photography - Fill Light with White Reflector (before)













Photography - The Rule of Third


Photography - Zooming


Photography - Depth of Field


Photography - Panning


Storyline Black Eyes Advertising

Super Impose: Morning comes
Camera : Medium Sort
FVO : -
Effect : -
Music : Instrumental


Super Impose: Still busy
Camera : Medium Sort
FVO : Oh ya! Handphone-ku!
Effect : “Tek” (Bunyi saat ambil handphone dimeja)
Music : Instrumental


Super Impose: Still style
Camera : Medium Sort
FVO : -
Effect : “Tut… tut…” (Bunyi nada tunggu)
Music : Instrumental


Super Impose: Still work
Camera : Medium Sort
FVO : Wah, ada MMS masuk nih! Jelas banget gambarnya!
Effect : “Ting… tong…” (Bunyi nada MMS masuk)
Music : Instrumental


Super Impose: -
Camera : Medium Sort
FVO : Gue masih dikantor nih. Jadi hangout nggak?
FVO2 : Jadi donk! Gue kan mau lihat handphone baru lo.
Effect : -
Music : Instrumental


Super Impose: Still relax
Camera : Long Shot
FVO : Gue mau coba 3G, ah!
Effect : “Tek… tek…” (Bunyi keypad handphone)
Music : Instrumental


Super Impose: Still technology with 3G HSPA
Camera : Close-up
FVO : Halo, Say…
MVO : Muka kamu jelas banget nih di handphone-ku.
FVO : Oya? Tapi muka kamu kurang jelas di handphone-ku.
Makanya ganti handphone donk kayak aku, all digital camera.
Effect : -
Music : Instrumental


Super Impose: -
Camera : Product Shot
FVO : -
MVO : Iya deh, pasti nanti aku beli.
Effect : -
Music : Instrumental


Super Impose: Still with MP4 music
Camera : Long Shot
FVO : Gila! Suara MP4 jernih banget! Bisa simpan banyak lagu, lagi!
Effect : -
Music : Girlfriend (Avril Lavigne)


Super Impose: Still happy
Camera : Medium Shot
FVO : Gue lagi shopping. Bentar lagi gue dateng.
Effect : Suara keramaian Mall
Music : Girlfriend ( Avril Lavigne)


Super Impose: Still fun with 5 megapixel camera
Camera : Medium Shot
FVO : Foto, yuk…
FVO2&FVO3 : Yuk…
Effect : “Klik!” (Bunyi kamera)
Music : Girlfriend (Avril Lavigne)


Super Impose: Still complicated
Camera : Medium Shot
FVO2 : Jelas banget hasil fotonya.
FVO : Pasti, donk! Handphone-ku ini 5 megapixel loh!
FVO2&FVO3 : Wow!
Effect : Suara keramaian
Music : Girlfriend (Avril Lavigne)


Super Impose: Black Eyes
Still Move Your Eyes for Style.
Present by CHENA
Camera : Product Shot
FVO : -
Effect : -
Music : Girlfriend (Avril Lavigne)

Design Poster Black Eyes

General English: Assignment CV

CYNTHIA DEVI

30 High Street
Manchester
BE23 4ZE

Date of Birth: 22/02/1982

Nationality: British

Telephone Number: 01098 765432

Email Address:
cnz_dv@yahoo.com

Objective

As a graduate from Public Relations, I want to create my potential better. I want to be a good Public Relations Officer and will give the best from my work.

Academic

1999-2003
University of Cambridge
Upper Second Class Honours (2:1) BCom Public Relations

1997-1999
United Kingdom School
English Literature: B
Computing: B

1995-1997
Jordan School
Mathematics: A
History: B

Skills:

· Microsoft Word, Power Point, Excel, Adobe Photoshop
· Fluent in English and Mandarin
· Communications skills with debate expert and give many opinions for any magazine
· I am creative people, develop idea within novel
· I can play music so I can entertain people with enjoyable music

Working Experiences:

· January 2006-January 2007:
Great Event Organizer, Canterbury
I was a Manager Human Resources Development of this Event Organizer where I can learn how to organize many events and make a good decision.

· March 2003-August 2005:
William Public Speaking Club, Derby
I was Assistant Manager in here and I can learn how to improve opinion and also I can create my communications skill better.

· January 2006-January 2007:
Beauty Cosmetic Company, Winchester
I was a temporary Sales Assistant in here and I learn how to promote this product and how to make loyalty customer.

Personality:

Hard Working
Friendly
Honest
Discipline
Well-Organized

Activity in my spare time:

· I enjoy attending music concert and theater
· I practice my skill to play the violin
· I practice my skill to write novel

Referees:

Available on the request

General English: Assignment Aplication Letter

30 High Street
Manchester
BE23 4ZE

19th May 2006

Ms Zoe Sweeting
Badenoch & Clark
112 Broom Street
United Kingdom
BL11 6LM

Dear Ms Sweeting,

I am writing in response to your advert in Internet that request for a Public Relations Officer for the company. I was graduated from Public Relations study who have many qualifications for your applicants to identify, organize and implement public relations campaigns and events, and implement the marketing and communications plan so I believe I am a strong candidate for the position.

You will know about my ability from my CV that is gotten from my last positions that relate for your required:

· Organization experiences: My experiences such as in the Public Speaking Club and Event Organizer gave me more knowledge. So I know how to organize well, how to communicate with people and I know the characteristics for many people.


· Computer skills: Beside I learn about communication, I also learn about computer programs such as Microsoft Word, Power Point, and Adobe Photoshop. I also know about Internet explorer and have the basic of HTML.

· Language skills: I can speak English and Mandarin fluently because I used this both language in my family since my childhood. It can make increased my confidence in organization and working.

I am available to start work immediately and I hope I can look forward to hearing from you.


Yours sincerely


Cynthia Devi






Model-Model Komunikasi

Model S-R

Model S-R (Stimulus – Respons) merupakan model komunikasi paling dasar.
Menurut model ini, komunikasi sebagai proses aksi-reaksi (timbul-balik) sehingga kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon. Pola S-R dapat berlangsung positif maupun negatif.
Pola S-R yang berlangsung positif misalnya kita tersenyum kepada orang disebelah kita dan orang tersebut membalas senyum kita. Dilain waktu, saat bertemu kembali bisa jadi orang tersebut menyapa kita dengan ramah dan kita pun membalasnya dengan ramah.
Pola S-R yang berlangsung negatif misalnya kita menatap tajam kepada orang disebelah kita dan orang tersebut memalingkan wajah atau menunduk malu.
Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses karena model ini berasumsi bahwa perilaku (Respons) manusia dapat diramalkan. Komunikasi dianggap statis; manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar, bukan berdasarkan keinginan sendiri.

Model Lasswell

Model komunikasi ini di ungkapkan pada tahun 1948 dengan Ungkapan verbal yaitu :
o Who
o Says What
o In Which Channel
o To Whom
o With What Effect?

Ada 3 fungsi komunikasi :
v Pengawasan lingkungan
v Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan
v Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya

Menurutnya ada 3 kelompok spesialis yang bertanggung jawab dalam melaksanakan fungsi komunikasi tersebut :
Fungsi 1 oleh kelompok pemimpin politik dan diplomat
Fungsi 2 oleh pendidik, jurnalis, dan penceramah
Fungsi 3 oleh keluarga dan pendidik

Dia berpendapat bahwa penting bagi masyarakat menemukan dan mengendalikan faktor-faktor yang mengganggu komunikasi yang efisien.

Banyak yang mengkritik model ini karena dianggap terlalu menyepelekan masalah.

Ruben and Stewart

Informasi
Proses penerimaan informasi meliputi tindakan manghadiri informasi dan penyampaian pesan dari lingkungan sekitar, dimana dapat digunakan sebagai panduan dalam berprilaku.

Proses penerimaan informasi ini terdiri atas 3 elemen yaitu :
v Penseleksi Informasi
Pada dasarnya di dalam lingkungan kita dikelilingi oleh manusia, benda-benda dan keadaan yang merupakan sumber dari pesan yang disampaikan, untuk menarik perhatian dan keingin tahuan kita.

v Interpretasi
Intepretasi terjadi ketika kita telah memahami arti dari pesan yang disampaikan dalam suatu lingkungan.

v Pengururtan / Pengulangan Memori
Kita harus tahu bahwa memori memiliki peranan penting dalam proses penginterpetasian pesan yang disampaikan. Dengan memori kita dapat menyimpan dan menggunakan informasi yang telah simpan dalam memori kita, untuk kemudian kita gunakan secara efisien.

Morton Hunt

Setiap tindakan dalam berpikir meliputi penggunaan gambar, suara, simbol, arti dan hubungan diantara benda-banda yang digunakan dalam penyampaian informasi, untuk kemudian disimpan didalam memori kita.

Memori ini pun kemudian dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

Memori jangka pendek
Memori jangka pendek ini relatif tidak bertahan lama kira-kira hanya selama 15 detik. Memori jangka pendek kita memiliki kapasitas yang terbatas untuk memunculkan kemabali informasi yang telah kita terima.

Memori jangka panjang
Memori jangka panjang ini dapat terjadi melalui sebuah proses pengulangan informasi yang tidak kita peroleh.

Semantic dan Episodic Memory

Semantic Memori
Merupakan pengetahuan umum tentang manusia, tempat dan benda-benda yang ada didunia.

Episodic Memori
Merupakan sebuah informasi yang diperoleh berdasarkan pengalaman hidup dan kenangan-kenangan yang diperoleh dari kecil hingga dewasa. Mengingat kembali / mendapatkan kembali informasi tentang kejadian personal.

Gillian Cohen

Memori memiliki beberapa karakteristik yaitu :

Memori yang memiliki kelebihan muatan
Banyak hal yang harus diingat tetapi sudah tidak dapat ditampung oleh otak.

Memori harus selektif
Keputusan harus dibuat untuk menentukan mana yang harus diingat dan mana yang harus diabaikan.

Memori harus dinamis
Penyesuaian harus dilakukan sesuai dengan perubahan yang terjadi disekitar kita.

Memori harus terhubung dengan kejadian pada masa lalu, sekarang dan masa depan
Memori harus dapat menyusun hipotesa, imaginasi dan kekreativitasan

Memori harus menyimpan informasi baik secara umum / spesifik

Memori harus menyimpan informasi secara implisit
Informasi harus dapat dengan mudah dan otomatis disimpan.
Proses memori sangat complek
Karena meliputi proses pemilihan dan penggorganisasian pesan.

Memori harus kritis
Memori harus spontan

Receiver
Dalam menerima pesan / informasi, para penerima informasi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kebutuhan, perilaku yang meliputi (kepercayaan dan nilai-nilai hidup), tujuan, kapasitas, kegunaan, gaya berkomunikasi, pengakuan atau kebiasaan. Pesan / Informasi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan informasi antara lain keaslian informasi, mode, karakter fisik, penyusunan dan novelty.

Source Influence

Dalam menbuat keputusan kita dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
Ø Proximity (Jarak)
Kita lebih mudah dalam mengekspose sumber informasi yang kita peroleh dari jarak yang dekat, penggunaan waktu yang sedikit, usaha dan uang / biaya yang dikeluarkan.

Ø Credibility and Authoritativeness
Kita lebih menyukai informasi yang berasal dari sumber yang kita percaya dapat menambah pengalaman dan pengetahuan serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Ø Physical and Social Attraction and Similarity
Dalam penerimaan informasi / pesan kita juga akan dipengaruhi oleh keadaan fisik dan tingkat social seseorang serta kesamaan hal antara si pengirim informasi dengan kita.

Ø Motivasi and Intent
Motivasi dan kesungguh-sungguhan dari orang yang memberikan informasi juga mempengaruhi kita dalam menerima informasi.

Ø Penyampaian
Dalam proses penerimaan informasi cara seorang sumber mengirimkan informasi merupakan bagian yang terpenting. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyampaian pesan secara lisan adalah volume suara, tinggi rendah suara, pelafalan dan penggunaan tanda berhenti. Faktor yang mempengaruhi secara visual antara lain bentuk tubuh, expresi wajah dan kontak mata.

Ø Status, Kekuatan dan Otoritas

Pengaruh Teknologi dan Lingkungan

Teknologi
Dalam penerimaan pesan masyarakat dapat menerimannya melalui fasilitas teknologi yang ada seperti TV, Radio, Mobile Phone,dll. Tetapi dari semua media teknologi yang ada Televisi memiliki peranan yang paling besar dalam penyampaina informasi, hal ini disebabkan karena masyarakat lebih menyukai menerima informasi melalui media Televisi.

Lingkungan
Lingkungan juga mempengaruhi proses penerimaan informasi. Informasi yang kita terima itu tergantung dari tempat dimana kita menerima.



Bibliography

Mulyana, M.A., Ph.D., Prof. Deddy, Ilmu Komunikasi, Edisi Revisi 2007, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Ruben and Stawart, Information Reception, 2006: 92 – 120.

Tugas Perbandingan Presenter

Perbandingan Antara Presenter Fear Factor Indonesia dengan Presenter Fear Factor Amerika
(Agastya Kandau dengan Joe Rogan)

Acara Fear Factor tentunya sudah sangat dikenal oleh masyarakat, baik acara Fear Factor Indonesia maupun Fear Factor amerika. Fear Factor Indonesia dibawakan oleh Agastya Kandau, sedangkan Fear Factor Amerika dibawakan oleh Joe Rogan.
Meskipun Agastya Kandau dan Joe Rogan sama-sama membawakan acara Fear Factor, namun terdapat perbedaan antara kedua presenter itu.

Gaya Berpakaian
Ø Agastya Kandau
Menggunakan busana yang santai, cenderung melekat erat pada tubuh sehingga bentuk tubuh dapat terlihat.
Ø Joe Rogan
Menggunakan busana santai namun secara tidak langsung memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Gaya Bicara
Ø Agastya Kandau
Ramah dan bersahabat. Sering menggunakan idiom-idiom bahasa Inggris namun pengucapannya kurang tepat. Grammar serta pronounciation yang digunakan kurang sesuai. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa Agastya Kandau mencoba untuk meniru Joe Rogan padahal acara yang dibawakannya adalah Fear Factor Indonesia.
Selain itu, gaya bicaranya kurang dapat “menyihir” peserta dan penonton dirumah.
Ø Joe Rogan
Ramah dan bersahabat. Cara bicaranya dapat menciptakan / membangkitkan suasana hati menjadi tegang.

Body Language
Ø Agastya Kandau
Tegak, terkadang menggunakan sedikit gerakan tangan dan gerakan lain yang mendukung.
Ø Joe Rogan
Tegak, terkadang menggunakan sedikit gerakan tangan dan gerakan lain yang mendukung.

Kemampuan dalam Membawakan Acara
Ø Agastya Kandau
Kurang dapat menciptakan suasana tegang dan kurang dapat menguasai keadaan sehingga acara yang dibawakannya menjadi kurang menarik.
Ø Joe Rogan
Dapat menciptakan suasana sehingga semua peserta yang terlibat di dalamnya, bahkan penonton dirumah yangmenyaksikannya dapat terbawa suasana tegang. Selain itu, ia juga dapat mengendalikan dan mengatasi suasana.
Contoh yang menggambarkan kemampuannya dalam menghadapi suasana terlihat dalam salah satu episode dimana ada salah satu peserta meninggalkan acara dengan caci maki.
Berikut adalah ceritanya:

Ada peserta bernama Richard dan Jack. Mereka hadir bersama pasangan masing-masing.
Tantangan yang harus dilewati adalah memakan keju yang dicampur bola mata dan limpa sapi, yang disimpan selama dua tahun sehingga belatung muncul dan bersarang di dalamnya.
Tantangan pertama dilakukan oleh Richard. Ia memakan keju tersebut dengan menahan rasa mual. Airmata Richard menetes, berkali-kali dia terbatuk dan nyaris muntah serta tubuhnya limbung. Namun ia tetap bertahan karena dimotivasi oleh Joe Rogan yang selalu mengingatkan jumlah uang yang akan dia raih jika berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Melihat pemandangan tersebut, Jack tertawa terbahak-bahak. Joe Rogan empat memperingatkan Jack untuk tidak menertawakan karena ia sendiri belum merasakan tatangan tersebut. Meskipun Joe juga merasa mual menyaksikan tantangan tersebut, nemun ia tetap tersenyum meskipun sesekali alisnya terangkat mengusir rasa jijik.
Akhirnya Richard berhasil melewati tantangan tersebut. Kini saatnya tiba bagi Jack untuk melewati tantangan tersebut. Jack tersenyum dan dengan ringan berjalan ke meja, mengambil nampan keju jatahnya. Namun kemudian tiba-tiba Jack membanting nampan itu ke lantai sambil berkata “Ini sinting! Aku tidak akan pernah mau makan ini. Dan kau Richard, kau orang paling bodoh yang pernah kulihat mau merendahkan harga diri hanya karena uang. Aku jijik berada di sini, aku jijik bersama kalian yang karena uang mau melakukan apa pun!” Jack berbalik badan lalu pergi.
Semua terdiam, namun Joe Rogan langsung mencoba mencairkan dan mengembalikan suasana dengan cara bertepuk tangan dan dengan lugas berkata “Yeah, kita tidak tahu apa yang ada di kepala Jack. Dia terlalu serius dengan hidupnya. Apa pun itu, dia telah gagal, dan 50 ribu dolar kini tinggal kalian berdua yang akan mendapatkannya”.

Melalui kejadian tersebut, dapat terlihat bahwa Joe Rogan dapat memotivasi pesertanya untuk melakukan tantangan sekalipun tantangan tersebut terasa begitu menjijikan dan menakutkan.
Selain itu, dapat terlihat pula kemampuannya dalam mencairkan dan mengembalikan suasana.

Teori Organisasi

TEORI ORGANISASI


Tim riset antrpolog mendeskripsikan organisasi formal sebagai suatu unit sosial yang sengaja dibentuk dan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi adalah suatu jaringan dari hubungan-hubungan yang saling bergantung satu sama lain.
Berbicara mengenai organisasi maka kita akan lebih terfokus pada struktur dasar yang mengadakan dan memandu suatu hubungan; pada orang-orang yang melakukan hubungan; atau pada bagaimana berbagai macam hubungan tersebut memberikan kontribusi pada organisasi secara menyeluruh.
Ada tiga cara untuk mengetahui hubungan dalam organisasi yang menggambarkan inti tiga pembelajaran utama dari pemikiran dan teori organisasi:

1. Teori Klasik Organisasi

Mempertanyakan mengenai sistem pembagian kerja, sistem pembagian tenaga kerja, tingkat kekuasaan dan pengawasan yang ada, banyaknya orang yang ada disetiap tingkatan dan tugas khusus dari masing-masing orang.

2. Pemikiran dari Hubungan-Hubungan Manusia

Mempelajari kelompok-kelompok kerja dan mempertanyakan mengenai tugas yang diterima oleh setiap orang dalam organisasi, hasil dari adanya status hubungan dari berbagai macam tugas tersebut, nilai moral dan perilaku dari setiap orang, kebutuhan sosial dan psikologis yang diperlukan oleh orang-orang dan informal group dalam organisasi.

3. Memberi Perhatian pada Sistem Sosial dan Menitikberatkan pada Hubungan-Hubungan yang merupakan bagian dari organisasi

Mempertanyakan mengenai pedoman dari organisasi tersebut, bagaimana mereka saling bergantung satu sama lain, apakah proses dalam organisasi tersebut memfasilitasi hubungan yang saling bergantung, tujuan utama dari organisasi dan hubungan antara organisasi dengan lingkungan.

Teori Klasik
Teori klasik dari organisasi memberi perhatian hampir pada pembentukan dan struktur organisasi, tidak dengan orangnya. Alat kepemimpinan utamanya adalah susunan organisasi. Pada saat Perang Dunia 1, teori klasik meliputi pergerakan ilmiah manajemen dimana manusia di deskripsikan sebagai makhluk rasional dan alasan ekonomi merupakan motivasi terbaik untuk bekerja seperti adanya sistem piecework, sistem bonus, dll. Para pemimpin ilmiah percaya bahwa pekerja akan bekerja secara efisien jika termotivasi oleh uang.
Dua tokoh ilmiah dalam teori klasik yang terkemuka adalah Henri Fayol dan Max Weber. Tokoh lainnya adalah James Mooney, Alan Reiley, Luther Gulick, Lyndall Urwick dan Chester Barnard.

Prinsip Manajemen (Henri Fayol):
1. Division of work (adanya spesialisasi, sistem pembagian kerja)
2. Authority and responsibility (adanya power yaitu kekuasaan dan tanggung jawab)
3. Discipline (adanya ketaatan)
4. Unity of command (adanya kesatuan perintah)
5. Unity of direction (adanya kesatuan rencana)
6. Subordination of individual interest to general interest (lebih mengutamakan organisasi)
7. Remuneration of personnel (pemberian upah yang layak)
8. Centralization (adanya pemusatan hubungan)
9. Scalar chain (adanya rantai perintah)
10. Order (Setiap orang memiliki posisi istimewa/unik)
11. Equity (adanya ketegasan tapi adil)
12. Stability of tenure of personnel (tidah mudah terjadi pergantian personel)
13. Initiative (inisiatif, punya pemikirann yang baru)
14. Esprit de corps (punya nilai moral yang tinggi)
Melihat pemikiran Fayol mengenai teori klasik, Max Weber membedakan antara kekuasaan yang melekat (kekuasaan tradisional yang tidak sah dan dapat dilanggar) dan kekuasaan yang sah (pendapatan, penghormatan, didirikan dengan norma, rasional dan menurut undang-ungang).
Kekuasaan yang sah merupakan dasar dari birokrasi. Birokrasi adalah suatu organisasi yang mempunyai karakteristik:

1. Ketaatan yang berkesinambungan terhadap peraturan-peraturan yang ada

2. Area kompetensi dimana pekerja saling membagi pekerjaan dan bekerja untuk tujuan tertentu dibawah pimpinan

3. Prinsip skalar/hirarki

4. Peraturan antara norma atau prinsip teknik

5. Pemisahan antara staff administrasi dan pemilik perlengkapan produksi

6. Pemisahan antara kepemilikan pribadi dan peralatan organisasi

7. Sumber yang bebas dari kontrol luar

8. Adanya suatu struktur dimana tidak ada administator yang dapat memonopoli posisi anggotanya

9. Semua tindakan administrasi, peraturan, kebijaksanaan, dan lainnya dicantumkan secara tertulis

Keith Davis mengatakan bahwa anggota-anggota birokrasi mempunyai kemungkinan untuk menjaga keamanan kerja selama mereka mematuhi peraturan yang ada. Ia menyimpulkan bahwa empat kunci unsur birokrasi adalah spesialisasi, adanya kewenangan secara hirarki, penggabungan antara peraturan dengan kontrol dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang tertentu. Salah satu contoh birokrasi adalah pemerintahan federal.
Menurut Scott, organisasi formal adalah suatu sistem yang mengkoordinasikan kegiatan kelompok orang yang bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama dibawah kekuasaan dan kepemimpinan. Empat komponen teori klasik (Scott) adalah pembagian tenaga kerja, proses skalar dan fungsional, struktur dan waktu pengawasan.

Pembagian Tenaga Kerja (Division of Labor)
Adanya pembagian kerja untuk sumber daya manusia. Pembagian tersebut dapat didasarkan pada banyaknya jenis pekerjaan atau pada banyaknya tanggung jawab dan kekuasaan tiap orang.

Proses Skalar dan Fungsional
Mengenai pertumbuhan secara vertikal dan horizontal dan suatu struktur organisasi. Skalar mengacu pada tingkatan suatu hirarki (kesatuan perintah) dalam organisasi. Fungsional mengacu pada tugas khusus setiap pekerja dalam organisasi. Proses skalar dalam universitas mengacu pada kekuasaan pimpinan, wakil pimpinan, dekan, pemimpin departemen, anggota fakultas, staff administrasi dan mahasiswa. Proses fungsional mengacu pada tugas/tanggung jawab yang diberikan pada fakultas, tata usaha, bagian pemeliharaan dan anggota administrasi.

Struktur
Mengacu pada jaringan suatu hubungan dan tugas-tugas dalam organisasi. Struktur memungkinkan suatu organisasi menemukan tujuannya secara efektif dan dengan cara yang tepat. Teori klasik biasanya membedakan dua hal dalam struktur, yaitu line dan staff. Line meliputi rantai perintah dan fungsi utama organisasi formal yang digambarkan dalam susunan organisasi. Fungsi utama universitas adalah untuk mendidik mahasiswa, melakukan penelitian dan melayani kebutuhan masyarakat. Fungsi line supermarket adalah untuk membeli dan menjual makanan.

Latihan Press Release

PRESS RELEASE
For Immediate Release
NEWS FROM PT ASTRA HONDA MOTOR
THE LAUNCHING OF HONDA DUAL POWER


Jakarta, 21 May 2008 - PT Astra Honda Motor (AHM) is going to launch a new type of motorcycle named Honda Dual Power (DP). As mentioned in the brand name, DP has dual power that working by gasoline and solar power. The launching will be held on 25 May 2008 in Balai Sidang Jakarta Convention Center.
DP has futuristic and stylish design. The body of DP makes an impression as a modern and sporty motorcycle. It will be produced in Plant 1-Sunter by using high qualified manufacturing technology of AHM. DP comes with three variants in color. They are blue sky, light green, and white fresh.
The Executive President Director of AHM, Sulistyo Widjaja said, “DP is environment friendly and suitable to against global warming because it has dual power.” He believes it is a good contribution to the world as a new revolution in transportation that is energy frugal.
DP was offered with the price of Rp 32.500.000, 00. The target market is young people between 20-30 years old. With that price, DP can give the new sensational for the driver who wanted appear stylist as well as sporty.
AHM is the biggest of motorcycle manufacturer in Indonesia. It was established in 11 June 1971 by the name of PT Federal Motor. Since 2000, this company use the new name that is represent the ownership by PT Astra International Tbk and Honda Motor Co.

-END-


For further information, please contact:
Johny Hendrawan
Marketing Manager
Telp: 021-6518080
Fax: 021-6521889
Email: johny@ahm.com
Website: www.astrahondamotor.com

Final Essay English Communication

TELEVISION INFLUENCE PEOPLE’S BEHAVIOUR

Television is one form of entertainment which most attract attention many people. Through television, we can get information, education, and entertainment. In fact, television more offers entertainment than information and education. Beside that, television has power to influence people’s behaviour such as influence peoples to be rougher, influence peoples to be less respect other, and influence peoples to wasted time watching movie and then forget other activities.
Firstly, television can influence people to be rougher. It shows through their attitude and how they respect other people. Cozy Place to Talk Forum quote that in general, television can make people remember 50% what they see and hear although it just one times (Dwyer). For example, someone who watch scene when the boy slapped the girl if she makes some mistake can influence people to do that. Every rough scene can suggest people’s behaviour.
Secondly, television can influence people to be less respect other people. Recently, lot of scene especially in comedy film shows how they are not respecting other people. In one case, when someone gives their opinion, people who talk with him will not response seriously, insulting his opinion through their jokes. At a glance, it seems funny but it means that they less respect other people.
Thirdly, television can influence people to wasted time watching movie and then forget other activities. By the time, many people have more skill to create way to attract audience’s attention. They know how to make audience like their programs and how the audience will follow scene by scene. Almost each audience has many favourite movies and they will be loyal to watch the movie, they will follow every episode. They will left other activities and choose to watch the movie. It is not a good effect because it makes people to be not responsible.
Television also has positive effect. Through television we can get more information and we can learn many things from each program. However, television has more negative effect such as influence peoples to be rougher, influence peoples to be less respect other, and influence peoples to wasted time watching movie and then forget other activities. Everything depend on how we response it and how we manage our self. If we can manage and control well, we can get positive things.

Tugas Antropologi: Mengamati Kegiatan Dosen LSPR


Berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap kegiatan para dosen di kampus B The London School of Public Relations-Jakarta, tepatnya pada tanggal 12 Maret 2008, pukul 12.00-17.00 WIB, berikut adalah laporannya.
Pada pukul 12.00, para dosen mengakhiri tugas mengajar mereka untuk beristirahat sejenak karena pada pukul 13.00 mereka akan melanjutkan kegiatan mengajar. Pada tenggang waktu tersebut, mereka melakukan aktivitas seperti makan siang, berbincang dengan sesama dosen, bahkan ada yang memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswa. Tampak terlihat kebersamaan dan keakraban di antara para dosen ketika mereka sedang istirahat. Tak jarang mereka berbincang selagi menikmati makan siang.
Pengamatan kami ini ditunjang oleh pernyataan salah seorang dosen, yaitu Bapak Ir. Murshal Boer. Beliau adalah salah satu dosen di kampus B yang mengajar mata kuliah Introduce to Statistic dan Methodologi Penelitian Sosial. Menurut beliau, pada saat waktu istirahat para dosen memanfaatkan waktu tersebut untuk makan siang, berbincang, dan ada yang memberikan bimbingan skripsi. Saat ditanya apa yang seringkali diperbincangkan oleh para dosen ketika ada waktu senggang, beliau mengatakan bahwa para dosen kerapkali berbagi cerita, berbagi pengalaman mengenai apa yang dialami baik di dalam lingkungan kampus maupun diluar kampus. Mereka saling belajar satu sama lain karena pengalaman selalu menjadi guru yang terbaik. Terkadang, mereka sharing mengenai mahasiswa.
Apabila waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, para dosen kembali memasuki kelas untuk membagikan ilmu kepada para mahasiswa. Bagi dosen yang sedang tidak ada jadwal mengajar, biasanya mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk memberikan bimbingan skripsi. Ada pula yang mengunjungi perpustakaan dan ada pula yang mengisi waktu dengan mengoreksi tugas para mahasiswa didikannya.
Bagi dosen yang sedang mengajar, mereka sibuk membagikan ilmunya kepada mahasiswa. Setiap dosen mempunyai cara tersendiri dalam mengajar.
Ketika kami mengamati kegiatan dosen didalam kelas pada saat mengajar, kami melihat ada dosen yang sedang memberikan penjelasan mengenai teori-teori, ada yang mengajak mahasiswanya berdikusi dalam kelompok, ada yang mengajak mahasiswanya untuk tanya-jawab dan ada pula yang mengajak mahasiswanya ke ruang studio TV kampus B untuk diajak mengenal berbagai macam peralatan di ruang tersebut beserta fungsinya. Semua dosen menjalankan tugas dan kewajibannya dengan sepenuh hati.
Setelah satu setengah jam mereka mengajar, tiba saatnya untuk waktu istirahat. Waktu istirahat pada pukul 14.30 mereka gunakan sama seperti ketika mereka beristirahat pada pukul 12.00. Bagi yang sudah menikmati makan siang pada pukul 12.00, ada yang melakukan kegiatan lain seperti berbincang dan memberikan bimbingan namun apabila ada dosen yang masih merasa lapar, tak jarang mereka memesan makanan di kantin. Canda dan tawa mengiringi perbincangan mereka. Tampak sekali terjalin sebuah keakraban satu sama lain.
Menurut Bapak Drs Sherman Zein, Msi, yang merupakan dosen mata kuliah Introduction to Sociology dan sudah sekitar delapan tahun mengajar di LSPR, para dosen memang seringkali bertukar pikiran sehingga terjalin keakraban. Dari keakraban itulah maka timbul hubungan yang sangan baik dan kuat. Beliau mengisi waktu istirahat dengan membaca koran, bermain computer, dan memberikan bimbingan skripsi.
Waktu istirahat adalah waktu yang tepat untuk menjalin keakraban antardosen karena selain waktu istirahat, sebagian besar melakukan kegiatan mengajar. Walaupun waktu istirahat tidak lama, namun mereka mampu menggunakan waktu tersebut untuk saling mengenal dan saling belajar dari pengalaman tiap dosen karena tiap dosen tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Dari pengalaman yang berbeda itulah mereka saling belajar.
Pukul 15.00, para dosen kembali memasuki kelas yang akan mereka ajar. Dengan senyum dan semangat, mereka memasuki kelas untuk membagikan ilmu. Sebuah dedikasi yang sangat mengagumkan. Para dosen kembali menyapa para mahasiswa yang dibalas dengan sapaan oleh mahasiswa tersebut dan kemudian mereka membuka sebuah map berisi daftar absebsi mahasiswa.
Pukul 16.30, jam kuliah untuk shift siang telah berakhir. Para dosen kembali memasuki ruangan dosen. Kemudian, ada sebagian dari mereka yang bersiap-siap untuk pulang karena sudah tak memiliki jadwal mengajar lagi. Namun, ada pula yang masih ditempat karena sedang asyik berbincang-bincang maupun masih melakukan kegiatan lain seperti memberikan bimbingan skripsi.
Dari hasil pengamatan kami tersebut, maka kami dapat melihat dan menarik kesimpulan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para dosen kampus B pada saat waktu istirahat adalah menikmati makan siang, berbincang-bincang, memberikan bimbingan skripsi, membaca koran dan bahkan ada yang bermain computer. Selain itu, hubungan antardosen terjalin dengan sangat baik dan akrab. Mereka sering kali bertukar pikiran, berbagi suka dan duka. Mereka saling belajar satu sama lain. Walaupun mereka adalah dosen tapi mereka juga kerap kali banyak belajar dari para mahasiswanya. Hidup adalah sebuah proses pembelajaran dan pembelajaran itu didapat dari siapa saja.
Kami melihat bahwa dedikasi para dosen sangatlah tinggi. Walaupun tak jarang mereka menghadapi mahasiswa yang kurang menyadari tugas dan kewajibannya, mereka tetap dengan sabar membagikan ilmu yang dimiliki kepada anak didik agar kelak anak didiknya dapat memberikan kontribusi yang berharga kepada Bangsa dan Negara.
Statusnya sebagai dosen tidak membuat mereka bersikap seenaknya kepada orang lain. Mereka tetap menghormati orang lain dan menghargai siapapun orang itu. Hubungan yang baik tidak hanya terjalin antar sesama dosen, dosen dengan mahasiswa, tetapi juga antara dosen dengan para staff dan yang lainnya.
Sebuah sikap dan pengabdian yang luar biasa.




06 April 2009

Technique of Professional Presenter - Run Down Final Exam

Berita Petang (MC 10-5B)


Anchor 1: Cynthia Devi ___________________ Studio 1

Anchor 2: Tenika Stella ___________________ Studio 1

Biro Surabaya (Stand up): Ira Humaira _______ Studio 3

Presenter Olah Raga: Wenny Astaria ________ Studio 2

Reporter Liga Indonesia: Yoga Dharmajati ____ Studio 3

Run Down

00.00-00.01: Opening by anchor 1 & anchor 2 (Studio 1)

00.01-00.04: Berita pertama by anchor 1 (Studio 1) …… berita tentang Israel- Gaza

00.04-00.07: Berita kedua by anchor 2 (Studio 1) ……… berita tentang bencana alam di Manokwari

00.07-00.08: Memanggil biro Surabaya by anchor 1 (Studio 1)

00.08-00.11: Berita Surabaya by biro Surabaya (Studio 3)

00.11-00.12: Kembali ke studio 1 => anchor 2 memanggil presenter OR

00.12-00.15: Berita OR by presenter OR (Studio 2) => memanggil reporter Liga Indonesia ….

00.15-00.18: Berita Liga Indonesia by reporter (Studio 3) => kembali ke presenter OR

00.18-0019: Presenter OR kembali ke studio 1

00.19-00.20: Closing by anchor 1&2 (Studio 1)

Analisa Kasus Berdasarkan Paradigma Struktural Fungsional



STUDI KASUS

FACEBOOK UNTUK PROMOSI BISNIS


Sabtu, 28 Februari 2009 15:17 WIB

JAKARTA, SABTU — Upaya untuk mengembangkan bisnis mulai merambah dunia maya dengan berbagai cara, antara lain menggunakan Facebook sebagai alat Bantu. Hal tersebut disampaikan Nukman Luthfie, CEO Virtual Media Nusantara, seusai jumpa pers Festival Enterpreneur Indonesia, di Gedung BPPT, Jakarta, Sabtu (28/2).

"Facebook sekarang digunakan untuk mengembangkan usaha di Indonesia. Karena dia efektif dan efisien," kata Nukman.

Menurut Nukman, Facebook digunakan untuk memperkenalkan profil perusahaan dan produknya. Cara ini dinilai efektif dan akan memberikan efek langsung ke bisnis karena bisa membentuk komunitas dan saling menyapa.

"Facebook dipakai untuk mengenalkan profil dan untuk personal branding, juga interaktif. Tapi memang tidak bisa jualan langsung di Facebook," ujarnya.

Selain itu, menurut Nukman, pengguna Facebook di Indonesia mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada bulan Desember 2008, pengguna Facebook masih di bawah 1 juta per hari. Sedangkan hari ini, Sabtu (28/2), pengguna Facebook mencapai 1,3 juta per hari.

Bahkan, pengguna Facebook di Indonesia mengalahkan Hongkong, Malaysia, dan Singapura. "Memang ini fenomena aneh. Di saat negara lain pertumbuhannya sudah flat, kita justru terus meningkat," ujarnya.

Facebook juga mempunyai sejumlah kelebihan dibandingkan situs web komunitas lainnya. Nukman menyebut, Facebook memiliki fitur lengkap seperti forum, chatting, atau note yang dapat digunakan untuk ajang promosi.

Nukman menyebut, Facebook disemarakkan oleh kalangan profesional dan eksekutif berusia 22 tahun keatas. "Kaum eksekutif itu mengundang teman-temannya yang lain," tuturnya.

Sumber:

http://kompas.co.id/read/xml/2009/02/28/15170555/facebook.untuk.promosi.bisnis



ANALISA KASUS

BERDASARKAN PARADIGMA STRUKTUAL FUNGSIONAL


Siapa yang tidak kenal dengan Facebook, satu situs pengembangan networking dengan jangkauan yang begitu luas, bahkan sampai mencangkup hampir diseluruh pelosok dunia.

Dewasa ini banyak sekali orang yang memiliki Facebook. Tercatat pada bulan Desember 2008, pengguna Facebook masih di bawah 1 juta per hari. Sedangkan di bulan Febuari 2009 pengguna Facebook mencapai 1,3 juta per hari. Para penggunanya-pun berasal dari berbagai golongan, bukan hanya anak muda dan remaja (yang notabennya adalah orang-orang yang selalu mengikuti perkembangan zaman), tetapi juga para pelaku bisnis, yang termasuk didalamnya perusahaan, organisasi atau golongan dan lain-lain.

Melalui Facebook, kita dapat membina dan menjaga hubungan dengan orang lain. Selain itu, kita juga dapat mengetahui lebih dalam mengenai profile dari sang pemilik Facebook, melalui status yang dapat selalu di update setiap saat.

Bila dilihat melalui paradigma struktural fungsional, kasus meruaknya Facebook ini dapat menjadi salah satu contoh. Dimana dalam teori ini menekankan kepada keteraturan dan mengabaikan konflik serta perubahan-perubahan dalam masyarakat. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam system sosial, turut menjalin struktur fungsional terhadap yang lain, sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. Dalam proses lebih lanjut, teori inipun kemudian berkembang sesuai perkembangan pemikiran dari para penganutnya.

Berkaitan dengan paradigma tersebut, Talcott Parsons berpendapat bahwa perubahan sosial pada masyarakat sama halnya dengan pertumbuhan makhluk hidup. Masyarakat tersusun dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan struktur dan fungsionalnya. Komponen utama pemikiran Parsons adalah adanya proses diferensiasi. Parsons berasumsi bahwa setiap masyarakat tersusun dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan hidupnya. Dimulai dari masih hidup sederhana, sampai akhirnya terus berkembang mengikuti teknologi yang ada.

Beberapa tahun silam jaringan internet masih belum merambah luas ke dalam masyarakat. Orang-orang menjalin relasi dengan memanfaatkan media seperti telepon dan surat. Tentu bagi mereka yang menjalin relasi dalam jarak jauh, hal ini cukup merepotkan karena tidak dapat dipungkiri bahwa jarak merupakan salah satu kendala untuk mengadakan pertemuan dalam membina hubungan. Seiring dengan perkembangan teknologi, hal-hal semacam itu semakin dapat teratasi dengan baik. Sebut saja salah satu hasil dari perkembangan teknologi adalah Internet. Melalui jaringan Internet, kita dapat lebih mudah dan cepat dalam melakukan aktivitas seperti mengirim pesan, mencari data, mendapatkan informasi dan menjalin relasi, walaupun kita sedang dalam lokasi yang paling jauh sekalipun.

Berdasarkan kasus tersebut maka dapat dilihat bahwa telah terjadi perubahan struktural. Perubahan struktural yang dimaksud adalah berawal dari adanya alat berkomunikasi yang dahulu menggunakan telepon dan surat, sekarang berkembang menjadi internet.

Facebook yang merupakan hasil dari penyebaran dan penggunaan internet, kini bukan hanya dijadikan sarana untuk mencari dan menjalin hubungan dengan orang atau kawan lama tapi juga telah dipergunakan sebagian orang maupun kelompok untuk melakukan promosi bisnis (dapat juga dikatakan bisnis online).

Berdasarkan data yang kami peroleh melalui pernytaan Nukman Luthfie, CEO Virtual Media Nusantara, pada Sabtu 28 febuari 2009 bertempat di Gedung BPPT, Jakarta. Telah cukup banyak perusahaan yang memanfaatkan Facebook untuk mempromosikan perusahaannya. Bahkan mereka dapat saling bersapa melalui fasilitas chatting yang ada didalam Facebook. Hal ini justru menampakan kejelasan bahwa telah terjadi perubahan stuktural dalam masyarakat.

Jika dilihat dari sudut pandang perubahan fungsional, fenomena Facebook juga mengalami perubahan dalam hal fungsi. Dari sekadar mencari kawan lama, berkenalan dengan orang baru sampai menjaga hubungan dengan sahabat dan sanak saudara. Kini Facebook digunakan pula untuk promosi bisnis. Banyak perusahaan yang memanfaatkan Facebook karena di anggap efektif dan akan memberikan efek langsung ke bisnis karena bisa membentuk komunitas dan saling menyapa.

Talcott Parsons dalam menguraikan teori ini menjadi sub-sistem yang berkaitan menjelaskan bahwa diantara hubungan fungsional-struktural cenderung memiliki empat tekanan fungsi yang harus dimiliki. Ke empat teori tersebut adalah adaptasi, pencapaian, integrasi dan pemeliharaan pola, yang jika dikaitkan dengan mermasalahan Facebook, maka menjadi:

1. Adaptasi

Sebuah sistem harus mampu menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Hal ini tercermin dalam adaptasi Facebook. Bermula dengan menggunakan bahasa Inggris, kini Facebook telah di adaptasi dengan menyediakan fasilitas bahasa Indonesia.

2. Pencapaian

Sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

Kini Facebook telah mencapai tujuannya. Tujuan awalnya adalah untuk menjalin hubungan dengan kerabat. Kini bahkan telah berkembang menjadi sarana untuk promosi bisnis.

3. Integrasi

Sebuah sistem harus mengatur hubungan antar bagian yang menjadi komponennya.

Sistem juga harus dapat mengelola hubungan antara ketiga fungsi penting lainnya.

Adanya bagian-bagian/komponen dalam Facebook seperti adaptasi bahasa, pencapaian tujuan dan pemeliharaan pola telah menjadi satu kesatuan/ integrasi.

4. Pemeliharaan Pola

Sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbaiki motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.

Facebook juga didukung dengan adanya sarana untuk chatting, video, serta aplikasi lainnya seperti foto, yang juga menjadi daya pemikat masyarakat untuk memilih menggunakan Facebook.

Begitu besar pengaruh Facebook bagi masyarakat karena dipercayai sangat efektif dan efisien. Facebook dinilai sangat membantu dan sangat bermanfaat. Hal ini sesuai dengan pendapat Parsons bahwa ketika masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan hidupnya.


REFERENSI


http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/perspektif-teori-tentang-perubahan-sosial-struktural-fungsional-dan-psikologi-sosial/

http://kompas.co.id/read/xml/2009/02/28/15170555/facebook.untuk.promosi.bisnis

http://adjhee.wordpress.com/2007/11/08/teori-fungsional-struktural/

Slide Power Point, by Ms Hersinta